1. PEMAKAN SERANGGA
Di habitat aslinya cipoh adalah burung
pemakan serangga kecil seperti ulat pohon, belalang, kupu – kupu, capung dan
serangga kecil lainya. Namun ada beberapa temuan lain mengenai cipoh memakan
objek lain selain serangga seperti pasir, tanah dan buah kecil. Setelah dilakukan
pengamatan ternyata hal itu dilakukan oleh cipoh betina yang menunjukan perilaku
alamiahnya saat memasuki musim kawin dan masa bertelur, hal ini tergolong wajar dikarenakan insting alamiah burung
menyesuaikan kebutuhan tubuhnya pada saat kondisi tertentu seperti saat mengandung telur, cuaca, atau kondisi
lainya.
2.
MONOMORFIK

a.
Vent sexing dapat
melakukan identifikasi hingga ketepatan 95%, namun bagi yang awam ornitologi
(ilmu yang mempelajari tentang burung) ketepatannya hanya 60%.
b.
Laparoskopi memerlukan
anastesi ( pembedahan ) untuk melihat testis dan ovarium, sehingga metode ini
beresiko menyakitkan bahkan kematian. ( perlu pertimbangan )
c. Metode steroid sexing memerlukan feses, metode ini berdasarkan
tingkat Estrogen/Testosteron (E/T). Burung betina memiliki rasio E/T lebih
tinggi dibandingkan jantan. ( perlu LAB )
d.
Dilakukan pengamatan kromosom Z dan W pada burung
betina dan 2 kromosom Z pada burung jantan dengan metode karyotyping. Metode ini
selain rumit, juga memerlukan waktu yang lama. ( perlu LAB )
Namun
jangan khawatir Pada saat burung sudah dewasa dan siap kawin, perbedaan sedikit
mencolok pada warna bulunya yang mana cipoh jantan akan lebih terlihat cerah
dan mengkilap warna bulunya, namun sayangnya hal ini berlaku untuk burung cipoh
yang berada di habitat alamnya dan untuk burung cipoh yang dipelihara disangkar
memang sulit membedakanya karena faktor pakan dan perawatan yang mempengaruhi
warna bulu burung cipoh.
3.
BURUNG TERITORIAL

a.
Cipoh koloni memiliki wilayah tertentu yang
terbatas dan di pimpin oleh 1 cipoh jantan dewasa dan paling tua diantara cipoh
jantan lainya beranggotakan 3 – 4 ekor cipoh jantan dan 4 – 5 ekor cipoh betina,
kemungkinan besar anggota koloni adalah anak dari cipoh pemimpin yang beranjak
dewasa. Pemimpin cipoh akan
mempertahankan kelompok dan wilayahnya dari ganggaun atau ancaman burung cipoh
lain. Burung cipoh akan berkicau dan memberikan tanda bahaya bila ada ancaman
dari kelompok burung cipoh lain.
b.
Cipoh Individu yaitu cipoh yang tidak memiliki
wilayah kekuasaan dan berkelana mencari betina padan musim berkembang biak. Dan
akan mendiami wilayah kekuasaanya jiak sudah menemukan pasanganya.
4.
JANTAN BETINA MEMILIKI PERBEDAAN SUARA
Hal
yang paling mencolok antara burung cipoh jantan dan betina adalah kicauanya,
hal ini juga menjadi acuan para cipoh mania dalam sexing ( menentukan jenis
kelamin ) burung cipoh. Umumnya di pada musim kawin di habitat alsinya cipoh
jantan akan memanggil betinanya dengan alunan nanda Ciiiii…..pooow / trrrr….pow
dan betina akan menjawab dengan dengan nada cieeeerrr glukglukgluk ( seperti
suara kuda ). Cipoh jantan dan betina memilika gaya tarung yang sama saat
bertemu burung cipoh lain baik sejenis maupun lawan jenis karena cipoh termasuk
burungteritorial. Faktanya cipoh jantan dapat meniru suara betina dan cipoh betina
tidak dapat meniru suara cipoh jantan.
untuk suara jantan bisa anda lihat Disini
untuk suara betina Disini juga
5.
BURUNG MASTERAN

No comments:
Post a Comment